M Husni Nanang
INILAH.COM, Jakarta - Dita Indah Sari, mantan Ketua Umum Papernas (Partai Persatuan Pembebasan Nasional) yang menjadi caleg PBR, menilai komentar Ade Daud Nasution, yang menyatakan, PBR telah bergeser ke arah komunis tidak berdasar. Hal itu dinilainya sebagai kampanye hitam.
“Saya di dalamnya biasa-biasa saja. Masih Islami kok. Malah program PBR saat ini adalah grebeg masjid. Program ini, dilakukan sepanjang bulan puasa, di mana kader-kader PBR disuruh membersihkan masjid di dapilnya masing-masing,” kata Dita Indah Sari dalam perbincangan dengan INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (16/9).
Sikap Ade Daud yang menuduh Dita dan rekan-rekannya telah membawa PBR menjadi partai komunis, menurutnya sangat tidak beralasan. Hal itu hanya ungkapan kekecewaan orang yang ingin pindah partai dengan tidak elegan.
"Dia mau membenarkan tindakannya dengan menuduh orang komunis, menuduh orang bergerak ke kiri. Partai bukan agama. Orang beragama saja bisa berpindah agama kok, apalagi partai kan,” cetusnya.
Dita tidak mempermasalahkan jika Ade ingin pindah parrtai. Namun, harus terbuka dan gentleman. “Tidak usah pakai tuduh-tuduhan. Nggak usah pakai black campaigne, menuduh yang nggak jelas, hanya karena sejumlah aktivis seperti saya masuk PBR,” ujar mantan Ketua Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia itu.
Menurutnya, pindah partai merupakan hal biasa. Yang tidak biasa adalah caranya. “Sudah pergi tidak bilang-bilang. Baru ketahuan dari media massa, tidak bilang sendiri. Tuduhannya macam-macam. Jadi kaya Orde Baru kalau gitu,” tandasnya.
Seperti diketahui, Ade Daud menyatakan kepindahannya ke PAN karena merasa PBR telah meninggalkan azas Islam dan bergerak menuju komunis. Hal ini terjadi setelah masuknya sejumlah mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik di PBR. Di antaranya, Yusuf Lakaseng yang menjadi Wasekjen PBR dan Dita yang menjadi caleg untuk dapil Jateng V. [R2]
Kamis, 08 September 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar