VHRmedia.com, Jakarta - Lebih dari 1.000 orang anggota Front Masyarakat Menguggat berdemonstrasi menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Para demonstran nyaris bentrok dengan polisi karena tidak diizinkan berorasi di depan Istana Negara.
Demonstran memulai aksinya di Bundaran Hotel Indonesia, kemudian melanjutkannya dengan aksi jalan kaki menuju Istana Negara. Ketika tiba didepan gerbang utara Monumen Nasional yang berbatasan dengan Jalan Merdeka Utara, polisi menyetop iring-iringan demonstran.
Polisi memaksa demonstran berorasi di tempat itu dan melarang melanjutkan aksi jalan kaki hingga persis di depan Istana. Situasi mulai memanas saat perwakilan demonstran meminta polisi mengizinkan massa memasuki jalan Medan Merdeka Utara. “Tidak ada seorang pun yang boleh menghalangi kita untuk orasi di depan Istana Negara,” kata Lalu Hilman Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi, Selasa (20/5).
Wakil Kepala Polres Jakarta Pusat Heri Wibowo besikeras, aksi di depan Istana Negara akan menghambat arus lalu lintas di Jalan Merdeka Utara. “Mereka (pengguna jalan) kan juga rakyat,” tegas Heri.
Ketegangan memuncak ketika polisi memerintahkan sopir mobil komando aksi mengarahkan kendaraannya ke pintu gerbang utara Monas. Sejumlah perangkat aksi bersikeras mengarahkan mobil komado itu ke Jalan Merdeka Utara. Demonstran akhirnya setuju berorasi ditempat yang diminta polisi.
Rizal Ramli salah seorang ekonom Komite Bangkit Indonesia dalam orasinya mengkritik rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Menurut Rizal, ketimbang harus menaikkan harga BBM, pemerintah seharusnya mengurangi subsidi bunga bank rekap sebesar Rp 35 triliun yang hanya dinikmati kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas “Kenapa pemerintah beraninya cuma sama rakyat miskin?” Kata Rizal Ramli.
Demonstrasi yang juga dihadiri artis Rieke Dyah Pitaloka dan mantan aktivis buruh Dita Indah Sari itu berakhir damai pukul 18.00 WIB. Demonstran melanjutkan aksi di pelataran Tugu Proklamasi dan bersiap menurunkan massa yang lebih banyak dalam aksi serupa pada Peringatan 10 tahun Reformasi, Rabu (21/5). (E1
Rabu, 21 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar